SELAMAT DATANG DIBLOG SAYA

October 4, 2011

Modul Pengantar Bisnis

BAB I
PENGANTAR BISNIS


BISNIS :
Merupakan upaya yang terorganisir dari individu / lembaga untuk memproduksi / menjual / menyewakan produk yang diperlukan masyarakat guna memperoleh keuntungan.

KEGIATAN BISNIS :
Merupakan penggabungan dari berbagai kegiatan dari bagian :
1.      Bagian Keuangan
2.      Bagian Pemasaran
3.      Bagian Sumber Daya Manusia
4.      Bagian Operasional


                                                                   Bagian
                                                                Keuangan



          Bagian                                         KEGIATAN                                      Bagian
           SDM                                              BISNIS                                       Pemasaran



                                                                   Bagian
                                                               Operasional

Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah :suatu unit kegiatan produksi yang mengolah  sumber-sumber ekonomi
                                 untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan un
                                 tuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk
                                 memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masya
                                 rakat.
Sumber – sumber ekonomi meliputi 6M :
Material :
         Berupa bahan baku dan bahan pembantu
Men :
TK Dibedakan dalam 4 keahlian
         -     SDM ahli terlatih
         -     SDM ahli tidak terlatih
         -     SDM tidak ahli, terlatih
         -     SDM tidak ahli, tidak terlatih
Ahli                    :  konotasinya lulusan akademisi
Terlatih               :  misal tukang kayu (terlatih tapi tidak ahli), tukang gerobag
Ahli terlatih        :  seniman datang memberi kreativitas, gerobag tidak laku disewakan buat mainan.


Modal :
                sejumlah uang atau barang yang dibeli dengan uang tersebut untuk membuat produk
                yang lain mis : mesin, peralatan pabrik, alat transportasi
Machine :
             alat atau prasarana yang digunakan dalam proses produksi
Methode :
        merupakan suatu pelaksanaan kerja produktif, misal : pengambilan keputusan, pemberian ide atau inisiatip dan pemikiran yang kesemuanya itu ditujukan agar pengelolaan sumber-sumber ekonomi dapat berjalan lancar.
              Market : proses mekanisme dimana sekelompok penjual dan pembeli untuk menentukan
                               harga dan kuantitas suatu barang dan jasa
        
KEGIATAN BISNIS DARI SISI OPERASI

BISNIS



          MANUFACTUR                                                         NON MANUFACTUR



               BARANG                                                                             JASA



UNIT       BATCTT     MASSAL                                                            

                                                                                     TERKAIT               TIDAK TERKAIT
                                                                                    BARANG                      BARANG


MANUFACTUR :
-        UNIT:Memproduksi satu-satu
-        BATCTT:Memproduksi rombongan
-        MASSAL:Banyak, terus menerus

JASA :
-        Terkait dengan barang, misal rumah makan, toserba, super market
-        Tidak terkait barang, misal pemandu wisata, wartel

BAB II
ETIKA BISNIS

Adalah keterkaitan masalah penilaian terhadap kegiatan dan perilaku bisnis yang mengacu pada kebenaran atau kejujuran bisnis

Kebenaran ® menyangkut etika standar secara umum yang diterima / diakui oleh masyarakat (prinsip-prinsipnya)
Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku bisnis










  



 





Kode etik diperlukan dalam bisnis :
1.   Menjaga keselarasan dan konsistensi antara gaya manajemen strategis dan kebijakan dalam pengembangan usaha disatupadukan dengan pengembangan usaha dan pengembangan sosial ekonomi
2.   Persaingan yang sehat
3.   Melanjutkan integritas perusahaan terhadap lingkungan masyarakat dan pemerintah
4.   Menciptakan ketenangan, kenyamanan, keamanan
5. Dapat mengangkat harkat perusahaan nasional di dunia perdagangan internasional

BAB III
BADAN USAHA

Penggolongan perusahaan dibedakan atas :
1.   Badan Usaha (badan perusahaan)
      Badan yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk mendapatkan laba
2.   RT. Perusahaan (perusahaan)
      Kerjasama dari faktor-faktor produksi yang tujuannya adalah produksi
3.   Cabang Perusahaan
      Kumpulan RT perusahaan yang mengadakan proses produksi / menghasilkan barang yang sejenis
4.   Kolom Perusahaan
      Deretan perusahaan yang berturut-turut dari produksi asal sampai ke konsumen
      Misal : perusahaan roti : petani gandum ® pedagang tepung ® pabrik roti

Bentuk badan usaha meliputi :

1.   Perusahaan Perseorangan
      Perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pengusaha yang meliputi jenis perusahaan dagang, jasa dan industri

Kebaikan :
a. Laba menjadi milik sendiri
b. Adanya kebebasn dalam pengambilan keputusan sehingga keputusan dapat secara cepat dilaksanakan
c. Sifat kerahasiaan perusahaan dapat terjamin, baik dalam hal keuangan maupun dalam   masalah proses produksi.
d. Adanya dorongan perseorangan.
Keburukan :
a. Tanggung jawab tidak terbatas
b. Sumber keuangan perusahaan terbatas
c. Kelangsungan usaha kurang terjamin.
d. Kesempatan karyawan kurang.

2.   Firma (FA)
      Suatu perusahaan antara dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan usaha dan setiap sekutu bertanggung jawab secara pribadi dan secara keseluruhan bagian persekutuan (ps 16,18 KUHD)
Kebaikan :
a. Kemampuan manajemen lebih besar, karena adanya pembagian kerja diantara para anggota
b. Pendirian Firma relatif lebih mudah, karena tidak memerlukan Akte pendirian
c. Kebutuhan modal lebih mudah terpenuhi , lebih mudah memperoleh kredit karena    kemampuan financial lebih besar.
Keburukan Firma :
a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh hutang, kekayaan pribadi mjd
   jaminan bagi hutang-hutang Firma
b. Kerugian yang diakibatkan oleh seorang anggota harus ditanggung bersama oleh anggota
    yang lain.
c. Kelangsungan perusahaan tidak menentu, karena jika ada satu anggota mundur maka Fa
    bubar
.
3. Persekutuan Komanditer (CV)
Menurut Ps 19 KUHD
      Suatu persekutuan dimana satu atau beberapa orang sekutu mempercayakan uang / barang kepada satu atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan yang bertindak sebagai pemimpin
CV mempunyai 2 sekutu :
a. Sekutu Komanditer
- Sekutu yg mempercayakan modal pada sekutu komplementer
- Tidak boleh bertindak dimuka umum / sebagai pihak ke tiga
- Bertanggung jawab pada modal yang disetor
- Tidak boleh mencampuri urusan sekutu komplementer
- Berhak mengawasi jalannya perusahaan.
b. Sekutu Komplementer :
- Aktif menjalankan perusahaan
- Berhubungan dan bertanggung jawab pada pihak ke-3
- mempunyai tanggung jawab secara pribadi dan keseluruhan.
Kebaikan dan keburukan CV
Kebaikan :
-                      Pendirian relatif mudah
-                      Kemampuan manajemennya lebih besar
-                      Mudah memperoleh kredit
-                      Modal yang dikumpulkan lebih besar
Keburukan
-                      kelangsungan hidupnya tidak menentu
-                      Sulit untuk menarik kembali modalnya, terutama bagi sekutu pimpinan

4.   Perseroan Terbatas (PT)
      Suatu persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai modal usaha yang terbagi atas beberapa saham yang mana tiap sekutu (persero) turut mengambil bagian sebanyak satu atau lebih saham.

Persamaan dan perbedaan PT dengan CV
Perbedaan :

                PT
                 CV

1. Tidak ada sekutu kompementer    pertanggungjawaban pada direksi
2.   Direksi diangkat oleh RUPS dan tidak boleh diangkat selamanya
1. Sekutu komplementer pertanggung jawaban kepada sekutu komanditer
2. Sekutu komplementer sama dengan direksi dan dapat diangkat selamanya


Persamaan :
1. Modal dibagi dalam bentuk saham.
2. Adanya komisaris (beberapa sekutu komanditer

Organisasi PT
1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham)
mempunyai kewenangan tertinggi pada sebuah PT meliputi :
- Mengangkat dan memperhentikan Pengurus/Direksi
- Mengangkat dan memperhentikan komisaris
- Merubah AD Perseroan Terbatas (PT)

2. Direksi
Tugas direksi : menjalankan usaha dibantu beberapa wakil direksi tergantung AD PT
Direksi bertanggung jawab pada RUPS
RUPS istimewa : sebuah RUPS yang tidak ditentukan sebelumnya,
- Terjadi apabila Direktur dalam melakukan tugas melanggar AD PT
- Dorongan sbgn besar pemegang saham.
3. Dewan Komisaris
Mengawasi direktur dalam menjalankan kebijaksanaan.
4. Direktur
Direktur dipilih dan diangkat oleh RUPS utk jangka waktu tertentu pada umumnya
dipegang oleh perseroan itu sendiri.
Tugas Direktur :
- Mengurus harta kekayaan PT
- Menjalankan PT
- Mewakili PT, didalam dan diluar perusahaan

Kebaikan PT :
-        Adanya tanggung jawab yang terbatas dari pemegang saham thd hutang perusahaan
-        mudah mendapatkan tambahan modal untuk memperluas usahanya
      ex : mengeluarkan saham baru

Penggolongan PT
1. Penggolongan PT dibuat dalam kaaitannya dengan kelengkapan/syarat administrasi
    dalam rangka mendirikan suatu PT di Indonesia yang diajukan kpd menteri kehakiman
2. Penggolongan PT atas modal:
-          PT. Tertutup
      Sahamnya hanya oleh orang-orang tertentu biasanya dari famili/keluarga sendiri
-          PT. Terbuka
          Sahamnya boleh dimiliki setiap orang saham ini biasanya bukan atas nama melainkan
      saham atas tunjuk, sehungga mudah untuk dapat dipindah tangankan yaitu dengan
      menjualnya kepada orang lain



-          PT. Kosong
      adalah suatu PT yang sudah tidak menjalankan kegiatannya lagi, tinggal namanya  sajahal ini disebabkan karena tidak melunasi hutang tanpa harus menjual semua sahamnya.
-          PT. Asing
PT yang berkedudukan di LN, menurut hukum disana dan berkedudukan di LN
Pasal 3 UU PMA : Perusahaan yang akan melakukan investasi di Indonesia harus berbentuk perseroan terbatas yang didirikan dan berlokasi di Indonesia sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
-          PT. Domestik
PT. Yang menjalankan kegiatan usahanya dan berada di dalam negeri, juga mengikuti
      peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.
-          PT. Perseorangan
      Dikeluarkannya saham-saham untuk pengumpulan modal maksudnya, agar pemilik
      berada ditangan satu orang.

BAB IV
PENGKHUSUSAN DAN KOMBINASI PERUSAHAAN

Faktor pendorong kombinasi :
1.   Ketidaksempurnaan pasar bagi perusahaan kecil
2.   Untuk mendapatkan bahan mentah yang berkualitas baik
3.   Karena terbatasnya tanggung jawab (perusahaan kecil-kecil membutuhkan PT)
4.   Karena kebebasan masuknya barang-barang dari luar negeri maka perusahaan bergabung agar mampu bersaing
5.   Perusahaan yang kuat menambah / mempertahankan perusahaan kecil untuk memperkuat permodalan
6.   Agar efektif menciptakan barang baru

Kombinasi
1.   Vertikal
      Gabungan beberapa badan usaha yang bekerja pada tingkat berbeda dalam proses produksi suatu barang (pabrik tembakau, perkebunan tembakau, pengamprong tembakau)
2.   Horizontal
      Gabungan dari beberapa badan usaha dalam tingkat yang sama dalam proses produksi suatu barang

Pengkhususan Badan Usaha
Karl Bucher membagi perekonomian :
1.   Tingkat perekonomian tersendiri (tidak ada pertukaran)
2.   Tingkat perekonomian kota ® ada pertukaran
      Ada pembagian kerja dan pengkhususan lapangan pekerjaan
3.   Tingkat perekonomian bangsa ® modal pegang peran penting

Konsentrasi Badan Usaha (Kombinasi Badan Usaha)
1.   Trust
2.   Kartel
3.   Holding Company
4.   Concern
Ad.      1. Trust                                                                                                                                                                
Gabungan beberapa badan usaha, dimana milik badan usaha yang semula disatukan (individualistik tetapi tidak kelihatan)
    Ø Trust bersifat tetap
                         Trust bersifat                               Integrasi             ® produksi barang-barang                                                                                                  yang berbeda
                                                                            Paralelisasi ®  menjual barang yang    sama
 ØTrust untuk mendapatkan monopoli ®                                                                                                                                  merugikan konsumen
   Ø Amerika Serikat melarang Trust

            2. Kartel
                                                                                                                                                                  Kerja sama antara beberapa badan usaha yang memproduksi / menjual barang sejenis
Tujuannya : mengurangi / menghilangkan persaingan
Perjanjian kartel dibedakan :
a. Kartel syarat
b .Kartel harga ® harga minimum
c. Kartel daerah / rayon
d. Kartel produksi
e. Sindikat penjualan (produksi dipusatkan)
f. Pool atau kartel pembagian keuntungan (keuntungan dikumpulkan baru dibagi)
a. Kartel syarat
Badan-badan usaha yang mengadakan kerjasama berjanji untuk memenuhi syarat-syarat yang uniform dalam hal penyerahan, pembayaran, pembungkusan dan lain-lain.
b. Kartel harga
Badan-badan usaha yang mengadakan kerjsama perjanjian tentang harga minimum dari hasil produksi mereka.
c. Kartel daerah atau rayon
Badan-badan usaha yang mengadakan perjanjian untuk menentukan daerah penjualan bagi masing-masing anggota.


d. Kartel produksi
Badan-badan usaha yang mengadakan kerjasama menetapkan maximum hasil produksi dari tiap-tiap badan usaha yang bekerja sama pada suatu jangka waktu tertentu.
e. Sindikat penjualan
Badan-badan usaha yang mengadakan kerjasama, menyerahkan seluruh hasil produksinya untuk dijual oleh suatu badan usaha yang didirikan dengan maksud tersebut.
f. Pool atau Kartel pembagian keuntungan
Suatu bentuk kerjasama yang paling jauh, dimana keuntungan dari badan-badan usaha yang mengadakan perjanjian dimasukkan kedalam kas bersama dan pembagiannya didasarkan atas persetujuan mereka.
    
            3. Holding Company
 Suatu badan usaha (corporation) yang memiliki sebagian besar dari saham beberapa badan usaha (badan usahanya tetap, harga diatur sesuai kesepakatan pimpinan Holding Company)
            4. Concern
 Sama halnya dengan Holding Company (memiliki sejumlah besar saham-saham dari beberapa badan usaha)
                Perbedaan :  Holding Company sering berbentuk PT
                                     Concern milik perseorangan (perusahaan besar membeli     saham dari beberapa badan usaha)

BAB V
SISTEM-SISTEM PEREKONOMIAN

1.   Sistem Perekonomian Mercantilisme
      Þ  perdagangan internasional (export import)
2.   Sistem Perekonomian Kapitalisme
      Þ  Inggris Adam Smith (kebebasan individu di sektor ekonomi)
3.   Sistem Perekonomian Komunisme
      Þ  ekonomi pemerintah secara total (negara menguasai perekonomian rakyat)
4.   Sistem Perekonomian Sosialisme
      Þ  pemerintah demokratis secara tidak langsung

Ad.      1.   Mercantilisme
Negara berusaha mendapatkan emas sebanyak mungkin melalui perdagangan luar negeri, sumber kekayaan adalah perdagangan.
Eksport import / emas mengalir ke luar negeri
Faktor tersebut mendapat tantangan dari “physiaeratisme”
Þ  Pertanian yang produktif ® sumber segala kemakmuran adalah pertanian. Untuk mencapai kemakmuran negara membutuhkan barang-barang yang hanya dihasilkan oleh pertanian

         2.   Kapitalisme
               Adam Smith (1723-1790) Inggris
               Bukunya berjudul “The Wealth of Nations”
Ajaran pokok dari kapitalisme adalah kebebasan perseorangan dalam laporan perekonomian (di setiap sektor ekonomi) tidak perlu campur tangan pemerintah
Ada 4 sifat kapitalisme :
a  Hak milik faktor produksi di tangan perseorangan
b. Prinsip ekonomi pasar (harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran)
c. Persaingan bebas
d. Prinsip keuntungan (demokratis / terbuka)


3.   Komunisme
Ekonomi pemerintah yang bersifat totaliter dengan putusan-putusan ekonomi yang dibuat oleh pusat (misal : Rusia dan RRC)
Ø Hak milik perseorangan ditentukan pemerintah
Ø Semua sektor ekonomi dikuasai pemerintah
Ø Industri dan perdagangan diurus pemerintah
               Ø   Transportasi milik pemerintah
         4.   Sosialisme
Pemerintah demokratis secara tidak langsung, kekayaan dimiliki koperasi, serikat kerja dan organisasi baru
Ciri-ciri :
Ø Ekonomi kesejahteraan (bukan ekonomi pemerintah)
Ø Lebih banyak bersifat campuran
Ø Pemerintah bersifat demokratis
Ø Ada pasar bebas
Ø Lebih mendekati sistem perekonomian kapitalism

BAB VI
PEMILIHAN LETAK PERUSAHAAN

Jenis letak perusahaan
1.   Letak perusahaan yang terikat pada alam
      (tidak dipengaruhi oleh  manusia tetapi tergantung alam)
2.   Letak perusahaan berdasar sejarah
      (misal : batu tulis)
3.   Letak perusahaan yang ditetapkan pemerintah
      (misal : senjata)
4.   Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor ekonomi
      (Spengler dan Klein) industri location dipengaruhi :
      a.      Primari Factor
            Misal : Ran material, market, transportasi, labour dan power
      b.   Secondary Factor
            Misal : fasilitas kredit dan pengaruh iklim, pajak
      Ad 4    Letak perusahaan yang dipengaruhi faktor ekonomi
Kimball berpendapat faktor yang mempengaruhi pemilihan letak perusahaan yang bersifat industri :
a. Nearness to material
b. Nearness to markets
c. Water power
d. Suply of labour
e. Farvourable climate
f. Capital available for investment
                  Alfred Weber : untuk memilih tempat perusahaan, ongkos untuk mendirikan industri :
                  1.   Membeli tanah
                  2.   Bangunan-bangunan
                  3.   Bahan mentah
                  4.   Gaji buruh
                  5.   Pengangkutan
                  6.   Bunga modal
                  7.   Penyusutan
Jenis lapangan pekerjaan / sifat-sifat cabang perusahaan.
                        1. Agraris     ® letak perusahaan dipengaruhi     oleh keadaan alam
                        2. Ekstratif   ® pertambangan, penebangan kayu
                                             ® perusahaan dekat dengan bahan baku
                        3. Perniagaan
                                                         Mendistribusikan® dekat   konsumen
                                                                                                                                                                                          
                                                               Mengumpulkan    ® dekat produsen
                       4. Industri       ® banyak faktor (bahan mentah, tenaga kerja, dan lain- lain)
5. Jasa                                                                                                                                                                     ® dengan pendistribusian ® dekat konsumen


Cara Penentuan Letak Perusahaan
Secara umum terdapat 2(dua) nacam cara untuk menentukan lokasi perusahaan, yaitu :
1.Cara kualitatif
2.Cara kuantitatif

1. Cara Kualitatif
Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau memegang peranan pada setiap pilihan lokasi. Ukuran penilaian dapat dinyatakan dalam : baik sekali (bs), baik (b), sedang (s), kurang (k), dan kurang sekali (ks)
Misalkan suatu industri akan memilih 4(empat) kota sebagai lokasi perusahaan :
1. Solo                                 3. Semarang
2. Yogyakarta                      4. Purwokerto
Faktor dinilai adalah : Bahan baku, Tenaga kerja, Tenaga pembangkit Listrik, Transportasi, Pasar (Konsumen).

Tabel 1. keadaan masing-masing alternatif lokasi

Faktor-faktor
Lokasi

Solo
Yogya
Semarang
Purwokerto

- bahan baku
- tenaga kerja
- listrik
- transportasi
- pasar
b
bs
b
bs
bs
bs
b
b
s
k
b
s
b
b
b
bs
bs
s
k
k


Dari hasil analisis pada masing-masing alternatif tersebut dapat disimpulkan bahwa, lokasi yang paling ideal adalah solo .

2. Cara Kuantitatif
Dengan cara ini hasil analisis kualitatif dikuatitatifkan dengan cara memberikan skor (nilai) pada masing-masing kriteria. Dengan contoh pada tabel 1, ditetapkan nilai untuk masing-masing kriteria : bs = 5, b = 4, s = 3, k = 2, ks = 1. Keadaan selanjutnya dapat dilihat pada tabel berikut.

  Tabel 2. Keadaan setelah dikuantifikasikan

Faktor-faktor
Lokasi

Solo
Yogya
Semarang
Purwokerto


Keadaan
Nilai
Keadaan
Nilai
Keadaan
Nilai
Keadaan
Nilai

- bahan baku
- tenaga kerja
- listrik
- transportasi
- pasar
b
bs
b
bs
bs
4
5
4
5
5
bs
b
b
s
k
5
4
4
3
2
b
s
b
b
b
4
3
4
4
4
bs
bs
s
k
k
5
5
3
2
2

Jumlah Nilai
-
23
-
18
-
19
-
17


Dapat dilihat bahwa kota solo memang mempunyai nilai yang paling tinggi dibandingkan dengan ketiga kota laainnya

Penetapan Lokasi Perusahaan Menurut Teori Alfred Weber
Dalam teorinya, Weber mengemukakan adaa dua faktor yang mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan, yaitu :
-   Biaya pengangkutan
-   Biaya tenaga kerja
Titik tolakWeber terletak pada faktor biaya pengangkutan, kemudian diperhatikan pula biaya tenaga kerja. Apabila suatu industri menganggap biaya pengangkutan menjadi faktor utama dalam menetapkan lokasi perusahaan, maka perusahaan akan didirikan pada suatu titik pada garis lurus yang menghubungkan  Tempat Bahan Mentah (TBM) dan Daerah Konsumen (DK)

       x                                                                                 x      
        TBM                                                                       DK
Untuk dapat menetapkan Tempat Kediaman Perusahaan (TKP) antara Tbm dan DK, maka menurut Weber harus dilihat sifat bahan mentah yang digunakan perusahaan dan corak proses produksinya.           
Sifat bahan mentah dan corak proses produksinya dapat dibedakan sebagai berikut :
1.        Ubikuitas Mutlak
Yaitu : bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas dan terdapat di mana saja. Misalnya : udara bagi pabrik gas
2. Ubikuitas Relatif
Artinya, bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak terbatas, tetapi hanya ad di beberapa tempat tertentu saja.
Ubikuitas Relatif ini ada dua jenis yaitu :
- bahan baku seluruhnya habis dipakai dalam proses produksi
-  bahan baku hanya sebagian saja yang dipakai dalam proses produksi atau terdapat kemerosotan berat bahan baku.
3. Dibutuhkan berbagai bahan yang tempatnya terpisah-pisah.
·         Apabila jenis bahan baku yang digunakan oleh perusahaan adalah Ubikuitas Mutlak maka tentu saja TKP akan berada di DK sebab jika di luar daerah DK berarti perusahaan harus mengeluarkan biaya pengangkutan hasil produksi ke DK. Jika bahan yang diperlukan perusahaan terdapat juga di DK maka perusahaan cenderung memilih TKP mendekati DK.
·         Apabila seluruh bahan mentah habis digunakan dalam proses produksi yaitu jenis Ubikuitas Relatif, maka TKP akan berada di DK atau pada tiap-tiap titik antara TBM dan Dk,
Jadi di sini misalkan digunakan 300 kg bahan mentah yang dimasukkan ke dalam proses produksi akan dihasilkan 300 kg barang jadi. Oleh karena mengangkut bahan mentah resikonya lebih kecil dibanding jika mengangkut barang jadi, maka perusahaan cenderung menempatkan TKP di DK.

Contoh :
1.      Jarak antara TBM – DK = 200 Km
Biaya pengangkutan untuk 1 kg / 200 Km = Rp. 200,00
Jumlah bahan mentah yang digunakan = 400 kg
Soal :
a. Tentukan besarnya biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang dikeluarkan, apabila TKP berada di DK ?
b. Tentukan besarnya biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang dikeluarkan , apabila TKP berada 100 Km dari TBM dan dari DK (TKP berada ditengah-tengah jarak TBM – DK)?
2.     150 Kg bahan mentah yang diproses akan menjadi 90 kg barang jadi
Biaya pengangkutan bahan mentah tiap kg / tiap Km = Rp. 100,-
Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg / tiapKm      = Rp. 150,-
Jarak TBM-DK = 100 Km
Soal :
Tentukan biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang paling rendah diantara tiga alternatif di bawah ini ?
a. Apabila TKP I di TBM
b. Apabila TKP II ditengah-tengah jarak TBM – DK, yaitu 50 Km dari TBM dan 50 Km dari DK
c.     Apabila TKP III dititik sejauh 75 Km dari TBM dan 25 Km dari DK
3.     200 Kg bahan mentah yang diproses akan menjadi 150 kg barang jadi
Biaya pengangkutan bahan mentah tiap kg / tiap Km = Rp. 200,-
Biaya pengangkutan barang jadi tiap kg / tiapKm      = Rp. 250,-
Jarak TBM-DK = 200 Km
Soal :
Tentukan biaya pengangkutan bahan mentah dan barang jadi yang paling rendah diantara empat alternatif di bawah ini ?
a. Apabila TKP I di TBM
b. Apabila TKP II ditengah-tengah jarak TBM – DK, yaitu 50 Km dari TBM dan 50 Km dari DK
c. Apabila TKP III dititik sejauh 25 Km dari TBM dan 75 Km dari DK
d. Apabila TKP IV dititik sejauh 40 Km dari TBM dan 60 Km dari DK
 
 TKP jika dibutuhkan berbagai bahan mentah yang tempatnya terpisah
                             X Km
TBM I
                  a Kg Bhn Mentah                      TKP              c Kg brg jadi
                                                                                                Z KM
                      b Kg Bhn  Pembantu                                                                 DK
TBM II
                           Y Km

-           Dari TBM I didapat a Kg bahan mentah
Jarak TBM I – TKP = x Km
-           Dari TBM diperoleh b kg bahan pembantu
Jarak TBM II – TKP = y Km
-           Kedua bahan tersebut diproses di TKP dan menghasilkan c Kg barang jadi
Jarak TKP ke DK = z Km
Maka Pada saat ax +by + cz = angka paling kecil, ini disebut Titik Ongkos pengangkutan yang paling optimal. Atau merupakan Tempat Kediaman Perusahaan Terbaik.

Indeks Materi
Indeks material merupakan hasil bagi antara berat bahan mentah ditambah berat bahan pembantu dibagi berat barang jadi.
Dengan contoh dimuka maka :
Indeks Material =
Ketentuan :
·     Jika Indeks Material lebih besar daripada satu, berarti tidak semua bahan yang digunakan dalam proses produksi menjadi barang jaadi atau terdapat sisa dari bahan yang tidak dipergunakan. Dalam hal ini maka TKP cenderung berada di TBM.
·      Jika Indeks Material sama dengan satu, berarti  semua bahan yang digunakan dalam proses produksi habis terpakai atau tidak ada sisa bahan. Dalam hal ini TKP didirikan dimanapun sama saja, hanya karena pertimbangan resiko kerusakan barang, maka lebih baik TKP berada di DK saja.


Contoh :
1. Berat bahan baku = 120 ton
Berat bahan pembantu = 160 ton
Berat barang jadi = 200 ton

Maka Indeks Materialnya adalah= 1,4

Jadi IM > 1

2. Berat bahan baku = 120 ton
Berat bahan pembantu = 80 ton
Berat barang jadi = 200 ton

     Maka Indeks Materialnya adalah = 1,0

Jadi IM = 1


BAB VII
ORGANISASI DAN MANAGEMENT


1. Arti Organisasi
Organisasi : alat bagi management
Organisasi tanpa management kehancuran
Management tanpa organisasi kebingungan

Organisasi ® latin ®organum” (alat, bagian, anggota badan)
D. Mooney ® “Bentuk perserikatan manusia untuk mencapai impian bersama”
Chester ® “Sistem dari aktivitas kerja sama dua orang atau lebih”

2.   Arti Manajemen
      GR. Terry
Adalah suatu proses yang khas dan tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada  dikenal dengan istilah ”POAC”
      Profesor Oei Liang Lee
Manajemen sebagai ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen sebagai ilmu (science) diartikan sebagai sekumpulan pengetahuan yang telah disistematisasi, dikumpulkan dan diterima menurut ukuran kebenaran umum, mengenai keadaan subyek atau obyek tertentu.
Manajemen sebagai seni (art) diartikan) sebagai suatu kreativitas pribadi yang kuat dan disertai ketrampilan, meliputi ; kemampuan untuk menciptakan gambaran dari visi tertentu, kemampuan untuk mengawinkan visi tersebut dengan skill atau kemampuan yang efektif.
Dengan kata lain ilmu (science) mengajarkan kita suatu pengetahuan dan seni (art)  mengajarkan orang untuk berpraktik.



      Apa yang harus diatur dalam manajemen
      Yang diatur adalah semua unsur 6 M (faktor produksi)
- Men
- Money
- Materiil
- Machine
- Method
 - Market

      Kenapa harus diatur :
Agar berhasil guna, berdaya guna, terintegrasi, terkoordinasi, dapat mencapai tujuan yang optimal
      Siapa yang mengatur : ”pemimpin”
      Dimana harus diatur :
      Dalam wadah organisasi
      Bagaimana mengaturnya :
      Melalui proses dari fungsi manajemen

3.   Fungsi Manajemen
      Menurut GR TERY                 :  Planing               (perencanaan)
                                                         Organizing         (pengorganisasian)
                                                        Actuating           (pengarahan)
                                                         Controling          (pengawasan)

      a.   Planning (perencanaan)
Perencanaan merupakan langkah awal daripada fungsi manajemen yang lain, kerja. Secara garis besar perencanaan menggambarkan tentang : apa, bagaimana, mengapa dan kapan akan dilakukan. Perencanan mempunyai bentuk-bentuk :
Ø Sasaran
Dalam kurun waktu tertentu perusahaan tentu mempunyai suatu sasaran atau tujuan yang hendak dicapai
            Ø   Kebijakan
                  Hal ini merupakan petunjuk umum bagi perusahaan

            Ø   Strategi
Strategi merupakan program yang luas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan yaitu bagaimana perusahaan akan melaksanakan misinya
            Ø   Prosedur
Merupakan rangkaian tindakan yang akan dijalankan untuk mempermudah pelaksanaan kegiatan perusahaan
            Ø   Aturan
Merupakan bagian dari prosedur dan merupakan tindakan yang spesifik, beberapa aturan sejenis dapat dikelompokkan menjadi suatu produsen
            Ø   Program
Merupakan kombinasi antara kebijakan, prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan anggaran atau budget
            Manfaat Perencanaan
    ð        Dapat memberikan arah dan arti tujuan bagi perusahaan
 ð       Dapat ditentukan suatu pedoman sebagai standar / ukuran untuk mengurangi ketidakpastian serta perubahana dimasa mendatang
 ð       Dengan perencanaan dapat diukur berhasil tidaknya suatu pekerjaan sehingga akan mempermudah pengawasan
   ð         Membantu memperkirakan peluang dimasa mendatang.
                           Dengan perencanaan akan dapat diminimumkan resiko-resiko dan memperkirakan peluang yang dapat dijangkau
ð       Dengan perencanaan akan timbul efisiensi sehingga pengeluaran biaya dapat ditekan

b. Pengorganiasian
Fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses penciptaan hubungan antara berbagai fungsi personalia dan faktor-faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada satu tujuan dan menciptakan struktur formal dimana pekerjaan ditetapkan dibagi dan dikoordinasikan.
Pengorganisasian meliputi :
Ø  Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi
Ø  Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan
Ø  Penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian
Ø  Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya

                                                                                                                                                                               c. Pengarahan
Adalah tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan kegiatan yang sudah ditentukan ke arah tercapainya tujuan. Pengarahan lebih banyak menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi, kepemimpinan serta pengembangan komunikasi

e. Pengendalian
Pengendalian merupakan aktivitas untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan
            Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur, yaitu :
Ø        Penetapan standar perusahaan
Ø        Penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan
Ø        Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan
Ø        Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang dari standar



BAB VIII
FUNGSI PRODUKSI


Produksi :   Semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia

Jenis proses produksi :
1. Proses produksi terus menerus (continous process)
Proses ini ditandai dengan aliran bahan baku yang selalu tetap atau mempunyai pola yang selalu sama sampai produk selesai dikerjakan. Jenis proses ini biasanya untuk membuat produk secara massa atau dalam jumlah yang besar.
      Contoh: Industri pupuk, semen
makanan dalam kaleng, minuman dalam botol
2.    Proses produksi terputus-putus (intermittent process)
      Dalam proses ini aliran bahan baku sampai produk jadi tidak memilki pola pasti atau selalu berubah-ubah. Antara produk jadi yang satu dengan produk jadi yang lain bisa berbeda-beda. Jenis proses produksi biasanya digunakan untuk melayani pesanan yang bisa berbeda-beda dalam hal jumlah, kualitas, disain, maupun harganya 
Contoh: Perusahaan percetakan
Perusahaan mebel

Luas produksi
adalah jumlah atau volume produk yang seharusnya dibuat oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu atau apa dan berapa banyak produk yang dihasilkan perusahaan.
Besar kecilnya luas produksi dapat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan, maka diperlukan suatu perencanaan produksi yang tepat. Luas produksi yang terlalu besar dapat mengakibatkan suatu pemborosan dalam pengongkosan dan investasi aktiva tetap dan bahan baku.Juga akan mengakibatkan kerusakan barang jadi, dikarenakan terlalu lama disimpan dan di sini akan memperbesarb biaya-biaya pemeliharaan dan biaya penyimpanan di gudang. Sebaliknya luas produksi terlalu kecil akan dapat  mengakibatkan :
a. Terlalu tingginya harga pokok produk, disebabkan biaya tetap hanya dipikul oleh volume produksi yang kecil saja, sehingga ongkos per kesatuan menjadi tinggi.
b. Tidak terpenuhinya permintaan konsumen (sering perusahaan kehabisan persediaan), sehingga konsumen beralih mencari produk sejenis ke perusahaan lain atau pesaing. Hal ini berarti perusahaan kehilangan “potensial marketn”nya.
Dengan demikian alokasi yang tepat dari faktor-faktor produksi, seperti bahan baku dan bahan pembantu, akan dapat menghindarkan pemborosan, sehingga akan dapat tercapai efisiensi produksi.  Jadi semakin banyak (dalam jenis maupun jumlah barang yang diproduksi suatu perusahaan) maka semakin besar luas produksinya. 

Faktor-faktor yang mempengaruhi luas produksi :
1.  Tersedianya bahan baku
2.  Tersedianya kapasitas mesin
3.  Tersedianya tenaga kerja
4.  Batasan permintaan
5.  Tersedianya factor produksi lainnya

Perencanaan letak fasilitas produksi (lay out fasilitas pabrik)
Yaitu : tata letak mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses produksi

Tujuan perencanaan tata letak produksi
1.  Untuk implikasi dari proses produksi
2.  Agar pengeluaran biaya pengangkutan bahan dalam pabrik dapat diminimumkan
3.  Mendapatkan perputaran persediaan barang setengah jadi yang tinggi
4.  Mengurangi investasi yang kurang penting
 5.  Memperoleh kepuasan dan konsumen kerja untuk para karyawan

Pengendalian biaya produksi dengan analisa pulang pokok
Menentukan besarnya titik pulang pokok (BEP)
Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan break-evan bilamana penghasilan yang diterima sama dengan biaya ongkosnya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah tertentu. Menurut metode ini, perusahaan akan mendapatkan laba bilamana penjualan yang dicapai berada di atas titik break-evan , jika penjualan berada di bawah titik break evan, maka perusahaan akan menderita rugi.
Metode penetapan harga break-evan ini dapat diterapkan dengann menggunakan beberapa anggapan tertentu yaitu :
- Seluruh biaya dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
- Seluruh barang yang diproduksi akan terjual.
-  Biaya variabel per unitnya tetap.
Dengan demikian kita perlu mengetahui beberapa konsep tentang biaya seperti :
1. Biaya variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah disebabkan oleh adanya perubahan tingkat produksi. Biaya variabel yang dibebankan pada masing-masing unit disebut biaya variabel rata-rata(avarage cost)
2. Biaya tetap
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah-ubah (konstan) untuk setiap tingkatan / sejumlah hasil yang diproduksi. Termasuk biaya tetap ini antara lain : gaji karyawan atau staf, sewa gedung, dan penyusutan mesin dan peralatan. Pada tingkat kapasitas tertentu atau selama jangka waktu pendek, biaya ini tetap sama besarnya. Biaya tetap yang dibebankan pada masing-masing unit disebut biaya tetap rata-rata (avarage fixed cost).
3. Biaya Total
Biaya total merupakan seluruh biaya yang akan dikeluarkan oleh perusahaan atau dengan kata lain biaya total ini merupakan jumlah dari biaya variabel dan biaya tetap. Biaya total yang dibebankan pada setiap unit disebut biaya total rata-rata(avarage total cost)


BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL

Penghasilan total (Total Revenue)
Penghasilan total merupakan jumlah penerimaan yang diperoleh perusahaan dari penjualan produknya. Ini dapat dihitung dengan mengalikan jumlah hasil dengan harga jual per unit. Penghasilan yang diperoleh dari masing-masing unit disebut penghasilan rata-rata ( avarage revenue).




Ø                  Secara matematik

BEP             = 
1.           



dalam unit






BEP               =      
2.



dalam rupiah





Ø                  Margin of Safety

                     MS  =                                                                                                                       


Ø                  Secara Grafik





                       BEP
                     Rp                                                                      TR
                                                                         
                                                                   Laba      TC
                                                                                
                                                                                 VC




                 
               Rugi

                                                                                Penjualan (unit)
                                         
                  Grafik       Titik pulang pokok


Contoh :
1. Suatu perusahaan bekerja dengan biaya tetap sebesar Rp. 300.000,-. Biaya variabel per unit Rp. 40,-
Harga jual perunit Rp. 100,-
Kapasitas produksi maksimal 10.000 unit.
Hitunglah :
a. BEP dalam unit maupun BEP dalam rupiah.
b. Gambarkan grafiknya
c. . Tentukan marginal of safety

2. Perusahaan “ABC” pada tahun 2000 mempunyai data sebagai berikut :
Penjualan 100.000 unit       @Rp. 10,-                   = Rp. 1.000.000,-
Biaya Tetap (FC)                  = Rp. 360.000,-
Biaya Variabel (VC)             = Rp. 400.000,-
                                                    ------------------ (+)
                                                                                       Rp.     760.000,-
                                                                                      ------------------------  (- )
                                                  Keuntungan               = Rp.    240.000,-
    Hitunglah :
a. BEP dalam unit maupun dalam rupiah
b. Menggambar grafiknya
c.    Menentukan penjualan minimum bila tahun 2001 diinginkan keuntungan  sebesar Rp. 300.000,-

BAB IX
FUNGSI PEMASARAN (MARKETING)

Pengertian Pemasaran
Philip Kothler :
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
William J.Stanton :
Pemasaran adalah suatu system keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial
Kebutuhan
·            Kebutuhan adalah suatau keadaaan yang dirasakan ingin diperoleh seseorang, suatu keadaan dimana seseorang merasa kehilangan.
·           Kebutuhan manusia itu sangat kompleks bila suatu kebutuhan tidak terpuaskan, orang merasa tidak bahagia, seseorang yang tidak bahagia akan melakukan satu dari dua masalah, yaitu mencari obyek yang akan memuaskan kebutuhan atau meniadakan hasratnya.

Keinginan
·           Keinginan manusia merupakan pola kebutuhan manusia yang dibentuk oleh kultur dan individualitas seseorang
·           Apabila produk yang lain muncul dengan harga yang lebih murah, kualitas lebih baik, maka konsumen akan mempunyai keinginan baru, meski pada dasarnya kebutuhannya sama

Permintaan
·          Setiap manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas, sedang di lain pihak sumber daya yang dimilikinya terbatas, sehingga mereka harus memilih produk yang dapat menghasilkan kepuasan tertinggi.
·           Volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu di daerah geografis tertentu, pada saat tertentu, dalam lingkungan pemasaran tertentu pula.
Produk
·          Suatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk memperoleh perhatian, dimiliki, digunakan ataupun dikonsumsi yang dapat memuaskan, keinginan atau kebutuhan. Konsep produk secara phisik saja.

Pertukaran
·          Merupakan tindakan seseorang untuk memperoleh suatu barang yang diinginkan dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya.
·          Pertukaran merupakan salah satu cara ubtuk memperoleh suatu benda yang diinginkan dan merupakan konsep inti dari studi pemasaran.

Transaksi
·          Transaksi merupakan tolok ukur dari pertukaran, dimana suatu dari transaksi itu terdiri dari suatu perdagangan nilai-nilai antar dua pihak.
·          Unit yang terlibat : 1) Minimal ada dua benda yang bernilai, 2) Syarat yang saling disepakati 3) Batas waktu berlakunya perjanjian 4) Tempat perjanjian.

Terjadinya Transaksi
·          Produk menjual dirinya sendiri, terjadi karena produk sangat dibutuhkan, sehingga produk dicari, tanpa harus ada usaha pemasaran.
 Dalam orientasi pemasaran termasuk kategori konsep produksi dan konsep produk
·          Usaha-usaha pemasaran
- Produk belum dikenal
- Persaingan ketat
- Menciptakan pelanggan

Pasar
·          Merupakan himpunan pembeli aktual maupun pembeli potensial dari suatu produk.
·          Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka pasar tidak harus berbentuk tempat phisik dimana pasar dapat timbul di sekitar sebuah produk jasa ataupun lainnya yang bernilai. Misal pasar uang, pasar modal, pasar tenaga kerja dan sebagainya.


Persoalan Dalam Pemasaran
·          Yang dibeli konsumen bukanlah produk tetapi persepsi
·          Produk yang dibeli tidak selalu produk yang harganya lebih murah
·          Banyaknya transaksi terjadi di lapangan golf ataupun tempat-tempat informal lainnya.

Tahap Perkembangan Manajemen Pemasaran

Orientasi Produksi
·          Pada tahap ini perusahaan mempunyai masalah utama bagaimana caranya untuk meningkatkan produksi, kualitas yang baik dengan harga yang layak agar dapat diperoleh laba yang lebih besar.

Orientasi Penjualan
·          Bahwa konsumen tidak akan bersedia membeli sesuatu produk dalam jumlah yang cukup banyak tanpa didorong dengan usaha-usaha promosi dengan penjualan yang kuat.

Orientasi Pemasaran
·          Menyatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan konsumen dan pemberian kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari yang dilakukan pesaing.

Konsep Pemasaran Kemasyarakatan
·          Bahwa kunci untuk mencapai tujuan perusahaan, perusahaan harus menghasilkan kepuasan konsumen dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Juga banyak berhubungan dengan masalah penciptaan dan pencapaian kualitas hidup yang lebih baik.

BAB  X
LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS

1.   Likuiditas
     Adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
      Pada prinsipnya, kewajiban-kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua macam, yaitu :
a.Mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih.Kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha
b.Mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari
    Kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan

            Untuk menentukan likuiditas dapat digunakan dua rumus sebagai berikut :


Curret Ratio  =   X 100 %
                                                                                                                                                                                          







Quick Ratio  =   X 100 %





      Aktiva lancar adalah aktiva / kekayaan perusahaan yang dapat dengan segera dicairkan dalam bentuk uang tunai.
      Termasuk dalam kategori aktiva lancar adalah :
      Ø Kas
      Ø Bank
      Ø Surat-surat berharga
      Ø Piutang
      Ø Persediaan
      Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan
      Tujuan quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai
            Perusahaan yang mampu memenuhi semua kewajiban (baik utang maupun kewajiban sehari-hari) dikatakan dalam keadaan likuid sedangkan perusahaan yang tidak mampu memenuhi semua kewajiban dikatakan dalam keadaan illikuid

2.     Solvabilitas
      Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuidasi / dibubarkan
      Untuk menentukan solvabilitas digunakan rumus sebagai berikut :

Total Debt To Total Asset Ratio  =   X 100 %





Solvabilitas  =   
     



Total hutang meliputi hutang jangka pendek (hutang lancar) maupun hutang jangka panjang
      Total aktiva adalah semua kekayaan perusahaan, meliputi aktiva lancar dan aktiva tetap

Ø Apabila perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya pada saat dibubarkan, berarti perusahaan dalam keadaan solvabel. Sedangkan kalau perusahaan tidak mampu memenuhinya dikatakan insolvabe                                                                                                                                                                                                

BAB XI
PERSONALIA


Sistem upah
Sistem upah dapat digolongkan kedalam tiga golongan, yaitu :
1.  Sistem upah menurut waktu (time wage system)
      Sistem upah menurut waktu dibedakan atas upah per jam, upah per hari, upah per minggu dan upah per bulan.Sistem upah ini sering dipakai pekerja yang pekerjaannya sulit diukur hasilnya( spt : bagian  tata usaha) dan pekerjaan yang dapat diukur hasilnya.
Kebaikan sistem upah menurut waktu :
·                     Bagian tata usaha yang mengurus soal pembayaran upah dapat diselenggarakan dengan mudah
·                     Perhitungannya tidak akan menyukarkan.
Keburukan sistem upah menurut waktu :
·                     Bagi pihak pekerja, yaitu bahwa upah pekerja yang rajin dan pekerja yang malas disamakan
·                     Pemimpin perusahaan tidak mempunyai kepastian tentang kecakapan dan kemauan bekerja dari si pekerja
·                     Buruh tidak mempunyai dorongan untuk bekerja keras demi kemajuan perusahaan.
2.   Sistem upah menurut kesatuan hasil
      Sistem upah menurut kesatuan hasil diterapkan dalam perusahaan yang memproduksi barang yang sama atau bila hasil kerja dapat diukur, jumlah upah yang diterima pekerja menurut sistem ini tergantung dari kegiatan pekerja.
Kebaikan sistem upah menurut kesatuan hasil :
·                     Pekerja yang rajin mendapatkan upah yang tinggi dari pekerja yang malas.
Keburuka sistem upah menurut kesatuan hasil :
·                     Pekerjaan dilakukann dengan tergesa-gesa sehingga kualitas barang yang diproduksi turun
·                     Karena pegawai ingin mendapat upah yang tinggi, menyebabkan ingin terus bekerja sehingga mempengaruhi kesehatan pekerja.

3. Sistem upah premi atau dorongan (wage incentive system)
Sistem upah premi atau sistem upah dorongan , lazim pula disebut : “ gainsharing system”. Sistem ini dibagi atas dua bagian yaitu sistem upah premi berdasar ilmu pengetahuan dan sistem upah premi yang tidak berdasar pengetahuan.
Sistem upah premi premi, terdiri dari :
a. Sistem upah menurut Taylor
Menurut sistem ini, dibedakan dua macam upah yaitu upah per potong minimum dan upah per potong maksimum, dan ditentukan hasil kerja standar atau hasil kerja baku.
Hasil kerja standar adalah jumlah hasil kerja yang dapat dicapai oleh orang yang berkecakapan biasa. Premi hanya diberikan pada orang yang dapat mengerjakan pekerjaan di atas hasil kerja standar. Jadi upah per potong minimum diberikan kepada orang yang menghasilkan barang yang jumlahnya lebih rendah atau sama dengan hasil kerja standar, sedang upah potong maksimum diberikan kepada buruh yang menghasilkan barang yang jumlahnya lebih tinggi dari hasil kerja standar.
Contoh :
Dalam satu Badan Usaha ditetapkan hasil kerja standar 150 unit, upah minimum 6 sen sedangkan upah maksimum 8 sen, Buruh pertama yang menghasilkan 140 unit mendapatkan upah sejumlah 140 x 6 sen  = Rp 8,40. Buruh kedua menghasilkan 151 unit ia mendapat 151 x 8 sen = Rp 12,08. Buruh ketiga hanya menghasilkan 150 unit menerima upah 150 x 6 sen = Rp 9,00.
Dengan contoh di atas buruh terakhir, pada hari-hari yang akan datang berusaha menghasilkan pekerjan 151 unit, sebab apabila ia menghasilkan unit terakhir ia akan mendapatkan kenaikan upah Rp 3,08. daripada yang didapatnya apabila ia hanya dapat menghasilkan hasik kerja standar. Jelas buruh yang terakhir akan terdorong untuk bekerja lebih giat 

b. Sistem upah premi menurut Emerson
Dalam sistem upah menurut Emerson ditentukan waktu standar yaitu waktu yang dibutuhkan oleh seorang pekerja yang berkecakapan biasa untuk menghasilkan satu unit pekerjaan. Selain daripada waktu standar ditentukan pula upah per jam. Upah mimimum yaitu waktu standar x upah per jam.
Contoh :
Untuk menyelesaikan suatu unit pekerjaan ditentukan waktu standar  8 jam dengan upah per jam Rp. 1,00. Bagi mereka yang dapat menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu  atau di bawah waktu standar diberikan premi 20 %, sedang bagi mereka yang menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu atau di bawah waktu standar diberikan premi 20 % , sedang bagi mereka yang menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 9 jam diberikan premi 10 % dan bagi mereka yang menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu 10 jam atau lebih premi tidak diberikan.
Berapa upah yang diterima A, B, C, dan  D yang berturut-turut menyelesaikan pekerjaan itu dalam waktu 7,8, 9, dan 10 jam ?
Jawab :

Nama
Lama Bekerja
Jumlah Upah Yang Diterima
A
B
C
D
7   jam
8   jam
9   jam
10 jam
8 x Rp. 1,00 + 20 %(Rp. 8,00) = Rp. 9,60
8 x Rp. 1,00 + 20 %(Rp. 8,00) = Rp. 9,60
8 x Rp. 1,00 + 10 %(Rp. 8,00) = Rp. 8,80
8 x Rp. 1,00 = Rp. 8,00

c.      Sistem upah premi menurut Halsey
Hasley menentukan waktu standar dan upah per jam tertentu. Buruh yang bekerja menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat daari waktu standar diberi premi 50 % dari upah yang telah dihemat oleh buruh.
Contoh : Seorang buruh diberikan 
d.     Sistem upah premi menurut Bedeux
e.  Sistem upah premi menurut Rowan









No comments:

Post a Comment